Sebagai seorang
masyarakat yang berusaha peka dengan keadaan sekitar, membuat saya tertarik
dengan fakta-fakta menarik dari fenomena-fenomena yang ada di sekitar saya.
Tidak penting memang, namun ada ruginya juga untuk dibaca. Fenomena ini mungkin
sudah disadari oleh teman teman, untuk itulah saya tidak menganjurkan
teman-teman untuk membaca tulisan ini lebih jauh. Karena lama atau sebentarnya
visitor di blog tidak berpengaruh pada jumlah pengunjung blog ini. Anda buka,
lalu keluar. Namun jika teman-teman ingin membacanya, tidak ada yang melarang.
Fenomena ini terjadi
pada Ayu Sayur. Entah sejak kapan, ibu-ibu menjadikan "Ayu Sayur"
sebagai kata tempat. Contoh kasusnya adalah ketika ada seorang anak bertanya
pada ibunya di pagi hari "Where will you go Mom?", seorang ibu kadang
menjawab "Ayu Sayur, anakku". Aneh, ketika sekolah selalu diajarkan
bahwa jawaban untuk kemana dan darimana adalah sebuah kata tempat. Ketika di
rumah, semua rumus SPOK hilang. Wajar jika nilai bahasa Inggris lebih tinggi
dari bahasa ibu.
Saya bukan guru bahasa
Indonesia, jadi tidak perlulah saya mengomentari hal itu. Saya hanya seorang
mahasiswa Ilmu Perpustakaan yang belajar menganai informasi. Dalam Ayu sayur
pun saya temukan sebuah fenomena yang berhubungan dengan ilmu yang saya
pelajari. Namanya information sharing. Kegiatan ini adalah
kegiatan yang digunakan sebuah kelompok untuk berbagi informasi. Awalnya
ayu sayur membuat tempat ini hanya untuk ibu-ibu membeli sayur. Namun ibu-ibu
sebagai clients memanfaatkannya lebih dari tempat membeli
sayur. Di tempat inilah ibu-ibu bertukar informasi satu sama lain agar
tercipta sebuah kesamaan pemahaman antara satu ibu dengan ibu yang lain.
Dalam dunia perpustakaan
juga dikenal dengan library user motivation. Motivasi pengguna
bisa dikaitkan dengan berbagai hal, bisa dengan penggunaan fasilitas sampai
motivasi datang ke perpustakaan. Di "Ayu Sayur" inilah konsep ini
juga muncul. Terkadang sayur bukan merupakan hal yang paling dicari jika datang
ke tempat ini, melainkan sebuah informasi. Dalam hal ini, informasilah yang
menjadi motivasi ibu-ibu untuk datang ke Ayu Sayur dan bukan sayurnya. Mungkin
ke depannya, di tempat Ayu Sayur harus ada ruang diskusi. Atau jika perlu,
diskusi tersebut didokumentasikan, agar ibu-ibu yang datang agak siang dapat
mengetahui hasil dari pertukaran informasi tersebut. Atau bisa juga ada papan
jalan yang berisi informasi 5 HT di setiap minggunya.