Thursday, October 29, 2020

Penerimaan Koleksi Siap Olah

 Penerimaan koleksi merupakan salah satu kegiatan yang ada pada Pusat Bibliografi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan. Kegiatan ini berupa pemeriksaan koleksi siap olah yang dikirimkan oleh tim dari akuisisi. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan koleksi yang ada dalam pengiriman sesuai dengan daftar yang diserahkan. Hal ini akan menghindari adanya koleksi yang hilang sebelum dikatalogisasi oleh pustakawan. Kegiatan juga melibatkan perwakilan dari pengolahan dan akuisisi untuk menjadi saksi terhadap daftar akhir yang diserahkan. 

Kegiatan penerimaan memerlukan sejumlah perlengkapan seperti laptop, label, dan lakban. Laptop digunakan untuk membuka data, label bertuliskan jenis pengadaan dan koleksi, sementara lakban untuk mengemas kembali koleksi yang sudah selesai diperiksa. Sementara aplikasi yang digunakan selama kegiatan ialah Google Spreadsheet yang memungkinkan draf daftar penerimaan untuk dibuka di beberapa laptop. Semakin banyak koleksi yang dikirimkan oleh tim akuisisi, semakin banyak juga personil yang mengerjakan dan laptop yang digunakan. Pembagian tugas yang biasa dilakukan yaitu penyiapan koleksi, pembacaan nomor induk, pencarian pada daftar, dan pengemasan kembali. 

Kegiatan penerimaan meliputi jenis pengadaan hibah dan pembelian serta berbagai jenis bahan perpustakaan seperti monograf, audio visual, peta, majalah terjilid, dan naskah. Khusus monograf, kategori dibagi lagi menjadi dalam dan luar negeri. Sebagian koleksi yang tidak ditemukan selama kegiatan penerimaan akan dihapus, sehingga daftar akan disesuaikan kembali sebelum diserahkan kepada pustakawan pengolahan. Sementara koleksi yang sudah diterima akan dikemas sebelum nantinya didistribusikan.

Wednesday, October 28, 2020

Menu pada Website Tim Pengolahan Hasil Karya Cetak dan Karya Rekam Perpusnas RI

Website Tim Pengolahan Hasil Karya Cetak dan Karya Rekam dari Pusat Bibliografi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan saat ini masih beralamatkan di pusbangkol.perpusnas.go.id. Pusbangkol merupakan akronim dari Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka selaku unit kerja Tim Pengolahan sebelum mengalami Perpustakaan Nasional RI mengalami restrukturisasi. Dalam website ini, setidaknya terdapat 7 menu utama yang dapat dipilih, yaitu Beranda, Tentang Kami, Koleksi, Kegiatan, Pedoman dan Peraturan, Serba-serbi, dan Login. Sebagian Menu terdiri atas beberapa sub menu seperti Tentang Kami yang berisi sub menu Info Lembaga, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, serta Tugas dan Fungsi; Koleksi terdiri atas sub menu Accesion List, Usulan Koleksi, dan Statistik Koleksi; Kegiatan terdiri atas Agenda, Berita, dan Galeri Foto; serta Serba-serbi yang berisi Profil Penulis dan Karya Tulis. Namun, tautan sebagian sub menu seperti Usulan Koleksi dan Agenda masih ada kesalahan sehingga diharapkan ke Beranda.


Beranda website Pusbangkol menampilkan informasi terkait berita terbaru, galeri terbaru, agenda, profil penulis Indonesia, website terkait, vlog, dan footer blog. Khusus bagian footer, ditampilkan alamat, link terkait yang meliputi website Perpusnas RI, media sosial Pusbangkol, kontak, hak cipta, serta opsi pemutakhiran. Media sosial Pusbangkol meliputi Facebook, Twitter, Google Plus, YouTube, dan LinkedIn. Pada bagian alamat, dicantumkan alamat Perpustakaan Nasional RI, sementara pada tautan website diarahkan ke laman Perpustakaan Nasional RI yang lama. 

Urgensi Pengembangan Website untuk Tim Pengolahan Hasil Karya Cetak Karya Rekam Perpusnas RI

Website merupakan salah satu media komunikasi yang perlu dimiliki oleh lembaga pemerintahan. Keberadaan website akan mempermudah masyarakat mengetahui berbagai hal terkait sebuah unit kerja mulai dari profil sampai dengan kegiatannya dalam kurun waktu tertentu. Website juga dapat dimanfaatkan untuk menjaga reputasi unit kerja dengan menampilkan prestasinya kepada masyarakat. Melalui evaluasi dan pemutakhiran secara berkala, kualitas website lembaga pemerintahan akan terjaga.

Tim Pengolahan Hasil Karya Cetak dan Karya Rekam dari Pusat Bibliografi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan merupakan unsur lembaga pemerintahan yang memerlukan sebuah website. Website yang sebelumnya beralamatkan di pusbangkol.perpusnas.go.id saat ini belum digunakan kembali setelah adanya restrukturisasi pada Perpustakaan Nasional RI. Sebelumnya, website tersebut dimanfaatkan oleh Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka yang di dalamnya meliputi Bidang Akuisisi dan Bidang Pengolahan Bahan Pustaka. 

Restrukturisasi tersebut dapat menjadi momentum bagi Tim Pengolahan Hasil Karya Cetak dan Karya Rekam untuk mengevaluasi website sebelumnya pusbangkol.perpusnas.go.id agar dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan selanjutnya dapat diusulkan kepada Pusat Data Informasi Perpustakaan Nasional untuk ditindaklanjuti. Pengembangan tersebut diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat tetapi juga untuk kepentingan staf dalam Tim Pengolahan Hasil Karya Cetak dan Karya Rekam Perpustakaan Nasional RI.

Tuesday, October 27, 2020

Koleksi Novel iPusnas: Solusi Liburan di Rumah

Pada akhir bulan Oktober ini kita mendapatkan kesempatan untuk menikmati libur panjang. Pada kondisi normal, kesempatan seperti ini biasa digunakan masyarakat untuk berlibur ke berbagai tempat wisata. Namun pada masa pandemi seperti sekarang, masyarakat dihimbau untuk tetap berada di rumah dan tidak bepergian kecuali untuk urusan yang mendesak. Hal tersebut diharapkan dapat mencegah timbulnya klaster-klaster baru wabah Covid-19.

Agar liburan di rumah tetap menyenangkan, kita dapat mencoba untuk membaca koleksi-koleksi yang ada pada aplikasi iPusnas. Aplikasi milik Perpustakaan Nasional RI berisi jutaan koleksi digital yang dibeli secara legal serta dapat diakses secara gratis melalui ponsel atau komputer. Prosedur pemanfaatan koleksinya sama dengan perpustakaan konvensional yang dimulai dengan proses peminjaman. Koleksi yang dipinjam akan ada di perangkat milik pengguna sampai batas waktu peminjaman selesai. 

Koleksi yang dapat dipilih untuk mengisi waktu liburan yaitu bacaan fiksi seperti novel-novel karya Tere Liye yang di iPusnas ada 18 judul. Judul-judul tersebut di antaranya "Hujan", "Negeri di Ujung Tanduk", "Ceros dan Batozar", serta "Ayahku (Bukan) Pembohong. Minimal jumlah eksemplar setiap koleksi berjumlah 10, namun sebagian ada yang sampai 20. Jika koleksi tersebut sudah terpinjam seluruhnya, pembaca dapat memilih menu Antrian agar diberikan notifikasi ketika sudah tersedia. Terdapat juga karya dari penulis-penulis lain seperti A. Fuadi, Andrea Hirata, dan Pidi Baiq.

Wednesday, October 21, 2020

Cara Mengganti Nama Akun Zoom saat Webinar Kepustakawanan

Webinar merupakan salah satu bentuk adaptasi pustakawan dan sejumlah elemen masyarakat lainnya terhadap pandemi Covid-19. Kebutuhan terhadap informasi terkait kepustakawanan membuat seminar tetap diadakan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Salah satu media yang banyak digunakan ialah Zoom Meeting karena banyaknya kemudahan yang diberikan kepada penggunanya. 

Seperti seminar pada umumnya, webinar juga memiliki peraturan untuk setiap peserta. Salah satu aturan tersebut ialah menggunakan nama asli atau nama yang sesuai dengan formulir pendaftaran. Sebagian bahkan meminta peserta untuk menyertakan nama instansinya. Namun aturan ini kadang tidak ditaati oleh peserta. Ketidaktaatan sebagian bukan didasarkan pada keinginan peserta melainkan karena tidak paham. Padahal jika sudah berada di dalam ruang daring, tidak sulit untuk menaati aturan tersebut. 

Penggantian nama akun Zoom Meeting diawali dengan memilih menu Participants pada bagian bawah layar yang akan memunculkan nama seluruh peserta webinar. Cari nama peserta yang berada paling atas dan Selan memilih opsi Rename pada sebelah kanan. Nama akun Zoom selanjutnya dapat disesuaikan dengan aturan yang berlaku pada webinar sehingga panitia tidak perlu mengingatkan berulang kali.

Tuesday, October 20, 2020

Angka Kredit Abstrak untuk Pustakawan

 Angka Kredit Membuat Abstrak dari Kegiatan Pengolahan Bahan Perpustakaan



Abstrak merupakan komponen dari metadata koleksi perpustakaan yang dibutuhkan oleh pemustaka. Abstrak akan membantu pemustaka untuk memutuskan perlu atau tidaknya melihat sebuah koleksi. Untuk itu dalam memberikan pelayanan prima kepada pemustaka,  pustakawan perlu berupaya membuat abstrak dalam kegiatan pengolahan. Selain untuk pemustaka, manfaat juga dapat didapatkan oleh pustakawan dari segi angka kredit. Semakin banyak abstrak yang dibuat akan semakin cepat proses kenaikan pangkat pustaka khususnya jenjang keahlian.

Dalam Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya diketahui bahwa abstrak berisi ringkasan singkat yang akurat untuk mewakili isi dokumen tanpa tambahan interpretasi. Abstrak yang dapat dibuat dalam kegiatan pengolahan bahan perpustakaan dibagi menjadi 6. Pembagian tersebut didasarkan pada dua hal, yaitu jenis dan bahasa sebuah karya. Didasarkan pada jenisnya, abstrak dibagi dua yaitu indikatif yang terdiri dari 51-100 kata dan informatif yang terdiri dari 101-300 kata. Selanjutnya kedua jenis tersebut dibagi lagi berdasarkan bahasanya yaitu Indonesia, asing dan daerah. 

Abstrak indikatif koleksi berbahasa Indonesia dan daerah diperuntukkan bagi Pustakawan Ahli Pertama dengan angka kredit masing-masing sebesar 0,015 dan 0,018. Abstrak indikatif koleksi berbahasa Inggris serta abstrak informatif koleksi berbahasa Indonesia dan daerah diperuntukkan bagi Pustakawan Ahli Muda dengan angka kredit masing-masing 0,040, 0,030, dan 0,050. Sementara abstrak informatif koleksi berbahasa asing diperuntukkan bagi Pustakawan Ahli Madya dengan angka kredit sebesar 0,060. 

Satuan penghitungan ini ialah judul koleksi. Sementara bukti fisiknya berupa abstrak yang disertai dengan deskripsi bibliografi koleksi perpustakaan. Satu catatan yang perlu dipahami dalam kegiatan ini yaitu bahasa pada abstrak disesuaikan dengan bahasa pengatalogan bukan pada bahasa koleksi yang diolah. 

Monday, October 19, 2020

Pengolahan Bahan Perpustakaan Berbahasa Asing dan Daerah

Tidak semua koleksi di perpustakaan menggunakan bahasa Indonesia. Sebagian koleksi menggunakan bahasa asing, dan sebagian yang lain merupakan bahasa daerah. Penggunaan bahasa asing atau daerah tersebut tentu memiliki perbedaan dengan koleksi berbahasa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan perlunya menampilkan informasi mengenai bahasa yang digunakan agar diketahui oleh pemustaka. Penggunaan bahasa yang dimaksud bukan mengacu pada judul koleksi melainkan isi bahan perpustakaan. Contoh kasus tersebut dapat terlihat pada koleksi Mindset Revolution for Smart Teens karya Fani Kartika Sari terbitan Elex Media Komputindo yang pada bagian isinya disampaikan dalam bahasa Indonesia walaupun bagian judulnya menggunakan bahasa Inggris.

Perbedaan penanganan bahan perpustakaan bahasa asing ini terdapat pada keharusan untuk mengisi ruas 008, 041 dan 546. Ruas 008 dan 041 diisi dengan kode bahasa yang didapatkan dari Suplemen IndoMARC yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI atau laman Library of Congress yang beralamatkan di https://www.loc.gov/marc/languages. Pada panduan tersebut akan didapatkan kode MARC untuk bahasa asing seperti Inggris (eng), Prancis (eng), Italia (ita) dan lain-lain. Kode tersebut selanjutnya akan dinarasikan dalam ruas 546 yang merupakan ruas catatan bahasa. Misalnya pada koleksi dengan bahasa Italia, maka ruas 546 akan diisi $a Teks dalam bahasa Italia.

Hal ini berlaku juga untuk koleksi dengan bahasa daerah yang kodenya dapat ditemukan juga pada buku Suplemen IndoMARC. Pada bab daftar kode bahasa daerah akan ditemukan jav untuk Jawa, sun untuk Sunda, btk untuk Batak, bka untuk Batak Karo dan lain-lain. Untuk ruas 040, pada sub ruas $b tetap berisi ind yang berarti Indonesia karena bahasa pengatalogan dari pustakawan tetap menggunakan bahasa Indonesia. Pada bagian abstrak atau ringkasan juga tetap bahasa Indonesia karena disesuaikan dengan bahasa pengatalogan dan bukan bahasa dari isi koleksi.